Tugas SIG
Nama
: Ahmad Pariansyah
NPM
: E1I013019
Soal
:
1.
Apa pengertian data Raster, Vektor, dan Atribut serta serta kelebihan dan
kekuranganya masing-masing ?
Jawaban
:
1) Model Data Raster
Data
raster atau disebut juga dengan sel grid adalah data yang dihasilkan dari
sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan
sebagai struktur sel grid yang disebut dengan piksel (picture element). Pada
data raster, resolusi tergantung pada ukuran pikselnya. Dengan kata lain, resolusi
piksel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh
setiap piksel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat
baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti
jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.
Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file, semakin tinggi
resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada
kapasistas perangkat keras yang tersedia. Masing-masing format data mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat
tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang
dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Contoh
gambar format data raster dapat dilihat
Contoh
Gambar Data Raster
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari data Raster
Kelebihan
:
•
Struktur datanya lebih sederhana
•
Lebih mudah dan efisien dalam melakukan overlay dan analisis data
•
Mampu menampilkan data/image dari foto udara
•
Dapat melakukan simulasi
•
Teknologi yang mudah untuk dikembangkan
•
Mudah untuk membuat program sendiri
•
Efektif dalam menampilkan banyak data social
Kekurangan
:
•
Tidak efektif dalam penyimpanan file
•
Kualitas tampilan grafis yang terbatas
•
Sulit untuk melakukan analisis keterkaitan
•
Akurasi sangat bergantung dengan ukuran grid/sel
•
Grid/sel merepresentasikan atribut
•
relasi dengan DBMS tidak secara langsung
•
Output bergantung terhadap output printer/plotter
2) Model Data Vektor
Data
vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis,
area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang
sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna
untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data
batas-batas kadaster.
.
Contoh Gambar Data Raster
Adapun
kelebihan dan kekurangan dari data Vektor
Kelebihan
:
•
Struktur datanya lebih rumit
•
Efisiensi untuk analisis
•
Sebagai sarana representasi yang baik
•
Transformasi proyeksi lebih efisien
•
Ketelitian, akurat dan lebih presisi
•
Relasi atribut langsung dengan
•
DBMS (database)
Kekurangan
:
•
Sulit dalam melakukan proses overlay
•
Tidak bisa menampilkan data
•
image/foto udara
•
Struktur data yang terlalu banyak tidak efektif dalam menampilkan
banyak
data spasial
•
Memerlukan algoritma dan proses yang sangat kompleks
•
Kualitas (output) sangat bergantung dengan printer dan kartografi
•
Sulit dilakukan simulasi
3). Data Atribut
Data
atribut memberikan gambaran atau menjelaskan informasi berkaitan dengan fitur
peta atau cara kerja SIG. Data atribut dapat disimpan dalam format angka maupun
karakter. Pada Sistem Informasi Geografis, utamanya di ArcView dan ARC/INFO
data atribut dihubungkan dengan data spasial melalui identifier (ID) yang terkait
di fitur. Pada ArcView file dikenal dengan nama shapefile (*.SHP)
yang terdiri dari serangkaian file, atribut yang disimpan pada file berekstensi
*.dbf (Nuarsa IW. 2005).
Analisis
kebutuhan atribut berganda sangat bergantung pada proses penentuan atribut oleh
pembuat keputusan karena dengan atribut tersebut pembuat keputusan akan
mengevaluasi pencapaian tujuan keputusan. Dalam melakukan pengambilan ide
atribut ada dua cara yang dapat ditempuh pembuat keputusan yaitu menggunakan
panel ahli dan melakukan survey literatur. Atribut yang digunakan harus
mewakili tujuan yang ingin dicapai. Proses pencarian hingga sub-sub atribut
yang lebih kecil terus dilakukan hingga diperoleh atribut yang nyata. Hal-hal
yang harus dimilik oleh atribut sebagai berikut (Nuarsa IW. 2005):
Atribut
harus lengkap, atribut telah mewakili semua hal yang relevan terhadap keputusan
akhir.
Atribut
saling terpisah satu dengan yang lain, atribut tidak harus tergantung pada
atribut lain sehingga dapat dilakukan proses trade off pada langkah selanjutnya
dan menghindari double-counting. Atribut dibatasi pada hal penting (signifikan)
bagi kinerja, atribut diawali oleh tujuan utama yang abstrak dan ditingkat
paling bawah.
Pembobotan Atribut
Atribut
tidak selalu memilliki tingkat kepentingan yang sama. Dengan pemberian
pembobotan yang berbeda, pembuat keputusan dapat menuangkan pertimbangan nilai
kepentingan yang berbeda diantara atribut keputusan. Bobot juga akan
membimbing seorang manajer proyek atau program untuk mengupayakan hal terbaik
dalam pencapaian target yang memilliki bobot terbesar karena besarnya bobot
juga menggambarkan tingkat tanggung jawab yang lebih besar terhadap atribut
tersebut.
Pada
dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan
subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif &
obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada
pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari
para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan
alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif,
nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari
pengambil keputusan.
Daftar Pustaka
Prahasta,
Eddy. 2005. Konsep - Konsep Dasar
Sistem Informasi Geografis. Bandung : CV. Informatika.
Nuarsa
IW. 2005. Belajar Sendiri Menganalisis Data Spasial Dengan Software ARCVIEW GIS
3.3 untuk Pemula. Jakarta: PT Alex Media Computindo.
Yousman,
Yeyep. 2004. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView3.3 Professional
Yogyakarta: Andi Offset